Rabu, 19 September 2012

REFLEKSI HATI: Catatan Terakhir Kamisan



REFLEKSI HATI

Ditulis khusus untuk Kamisan Terakhir dan akhir masuk kelas, 7 Juni 2012

Di bawah ini adalah sebuah refleksi suara hati seorang Ustadzah yang sedang mengumpulkan hikmah yang didapatkannya dari Kampung Nan Damai ini, jadi ini bukanlah tulisan apa-apa, hanya ingin berbagi, dari hati ke hati....semoga ada yang bisa dipetik di sini.....niatnya hanya: Watawaasaw bilhaqqi wa tawaasaw bisshabri.
Bersyukur, ALHAMDULILLAH.....itulah yang terdetik ketika menemukan betapa banyak yang telah Allah anugerahkan. Sungguh....nikmat Tuhanmu yang manakah yang bisa kamu dustakan??? Allah sungguh sangat baik pada kita, maka, tak ada alasan untuk tidak bersyukur, apalagi mengeluh. Bersyukur atas apa saja, atas kehidupan yang kita dapatkan, kesenangan dan ketenangan yang kita rasakan, bahkan kesakitan yang kita rasakan. Ujian yang Allah timpakan, bukti kasih sayang yang teramat jelas, agar kita menjadi semakin kuat dan berkembang, bayangkan jika hidup kita stagnan dan mabniy, sungguh membosankan, jadi nikmati saja setiap perjalanan...... Sungguh sederhana cara menjalani hidup ini, bersyukur dan bersabar. Itu saja.
Gontor, pernahkah Anda terpikir? Kenapa kita? kenapa harus kita yang di sini, bukan yang lainnya? Kenapa kita bisa sampai jadi guru di sini? Kenapa kita yang harus menjadi wali kelas di kelas ini? Inikah takdir? Apakah perlu disesali? Sungguh, kalau saya lebih suka menyangka bahwa: KITA DIPILIH OLEH ALLAH. Diantara banyaknya teman kita, kita yang diperkenankan untuk mengenyam pendidikan Gontor, sampai lulus KMI, tidak berhenti di situ, kita juga diberi kepercayaan untuk menjadi teladan di sini, sungguh menjadi guru di Gontor adalah hal yang hebat. Kita dipilih Allah melewati Gontor, untuk mematangkan, menyucikan, dan mendewasakan diri. Maka, sekali lagi, syukuri. Caranya bersyukur mudah: Lakukan yang terbaik yang kita mampu, sudah sering kita dengar: La Yukallifullah Nafsan Illa Wus’aha...jadi Allah percaya kita mampu melewatinya, maka dibebaninya kita akan tugas itu. Jangan pernah bertanya: Saya dapat apa? Tapi tanyakan: Apa yang sudah saya beri? Sampai saya pantas untuk dikenang?
Maka, jangan pernah putus doa: Allahummakh timna min hadzal ma’had wa min hadzihi dunya bi husnil khotimah. Hati-hati, setan terus mengawasi gerak-gerik kita, semakin khusyuk kita, semakin gencar pula mereka menggoda, terus bertahan, buat setan-setan kecewa, jangan biarkan mereka tertawa. Mari mendekatkan diri pada Allah, agar pergi rasa gelisah di hati agar Allah semakin menyayangi.
Kawan, saya menemukan, kegelisahan dan kekhawatiran itu disebabkan 2 hal, bayang-bayang masa lalu dan ketakutan menghadapi masa depan. Ini saya tekankan untuk kawan saya yang senior dan untuk semua junior yang saya sayangi. Memang, baik sekali merencanakan, namun akhirnya rencana Allah-lah yang terbaik dan agar tak terlalu kecewa nantinya: Usahakan yang terbaik untuk saat ini, karena apa yang kita lakukan sekarang adalah gambaran kita di masa depan. Lakukan saja, jangan pernah berpikir apa yang kita usahakan hanya sia-sia, akan ada sesuatu yang berbeda antara mereka yang berani mencoba dan tidak pernah mencoba. Sungguh, Allah melihat usaha hamba-
Nya......dan Dia SUNGGUH Maha Adil dan Maha Bijaksana. Maka, perubahan dari rencana kita adalah rencana Allah.......doa kita pasti dikabulkan, bentuk jawabannya bermacam-macam, Allah always answer our prays, maybe not always with YES, but always with THE BEST. Yakinlah....ketika kita kehilangan sesuatu, Allah sedang menyiapkan gantinya yang lebih baik. Ini hanya masalah presepsi, jika sudah begini, untuk apa gelisah lagi? Jika tersenyum lebih indah, buat apa gundah? Jadi, Keep SMILE.....friends.....J J J
Jadi, hanya perlu mengingat: TAKDIR ada di ujung usaha, sisanya: Tawakkal saja, doanya juga ada di Ghafir: 44......Ufawwidhu amrii ilallah........Sungguh, ketika kita menyerahkan urusan kita pada Allah, secara total.......setelah usaha yang keras dan sungguh-sungguh, maka, tak ada alasan untuk kecewa, karena kita sudah siap lahir batin, bahwa rencana Allah adalah yang terbaik.
Sepertinya, coretan saya sudah terlalu panjang. Sebagai penutup, marilah saling mendoakan, yang akan pergi dan yang tetap tinggal. Untuk yang akan pergi: Semoga Allah memudahkan jalannya dan mendapatkan apa yang selama ini dicita-citakan, dan untuk yang tetap tinggal: Perjuangan masih panjang, semoga Allah menguatkan. Selamat berjuang semuanya......Allah yuqawwinaa.....semoga kita berjumpa lagi di puncak kesuksesan, di dunia dan akhirat. AMIN.
NB. Penulis minta doa, semoga bisa terus eksis menulis, di mana saja dan kapan saja. Syukran qoblaha wa ba’daha. (Oh ya, yang nulis ini suka sekali bunga sakura dan hewan lebah, silahkan ditebak....)

Tidak ada komentar: