Ada beberapa orang yang diam dengan tenang menunggu datangnya kesempatan, kata mereka: Sabar-sabar.....nanti kalau waktunya atau rezekinya, pasti datang....
Menurutku, kesabaran versi ini adalah naif.
Kenapa? Hanya bersabar menunggu, tanpa mengusahakan sesuatu untuk
apa yang sedang dinantikannya, bukanlah kesabaran yang benar, ini lebih pantas dikatakan pasrah
menghadapi nasib atau gambarna keputus asaan.....
Kita selalu bisa melakukan sesuatu, tidak hanya menunggu. Lebih baik melangkah perlahan, daripada berhenti bergerak sama sekali.
Usaha itu banyak macamnya. Ia bisa berupa:
a. Berusaha dengan pikirannya atau ide-idenya.
b. Berusaha dengan tenaganya.
c. Berusaha dengan membangun relasi atau sillaturrahmi.
d. Berusaha dengan doa-doanya atau mengingkatkan ibadah.
dan lainnya, sesuai dengan tujuan masing-masing.
Filsafat lama mengatakan:
Saatnya menjemput bola, bukan menunggu bola datang.
Jika belum ada kesempatan yang datang, kenapa tidak mencari peluang.
Mungkin ada yang membuat-buat alasan, tak ada yang menawarkan atau tak ada yang memberi informasi.
Sekarang sudah sampai di era globalisasi, dimana teknologi adalah sebuah realita yang harus dihadapi.
Maka, marilah kita memanfaatnya teknologi sebaik-baiknya untuk mencari peluang-peluang itu....
Semoga ditemukan apa yang kita cari....
Jika dunia memangdang kita bukan siapa-siapa.
Kita hanya perlu katakan: KITA BISA.....