HATI-HATI DENGAN SANG WAKTU
Rizka Dwi Seftiani
Setiap manusia yang
menatap di planet bumi memiliki jatah waktu yang sama, semuanya mendapat jatah
24 jam sehari, tidak lebih dan tidak kurang. Tapi, yang membedakan adalah
bagaimana mereka menggunakan waktu itu, sebagian manusia pandai mengatur
waktunya sehingga setiap detik memiliki makna, namun sebagian yang lain sering
lalai dengan waktu mereka.
Allah Yang Maha
Adil telah mengingatkan hamba-Nya untuk berhati-hati dalam menggunakan waktu
mereka. Manusia sering merugi dalam hari-harinya, kecuali mereka yang beriman,
mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran dan
nasehat-menasehati supaya bersabar. (Al-‘Asr (103): 2-3)
Sungguh beruntung
orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin. Karena itu tandanya ia bisa
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Tidak berlebihan jika ada kata bijak
yang menyebutkan bahwa waktu ibarat pedang dan pedang ini sangat tergantung
pada pemakainya, jika pemakainya adalah ahli dalam menggunakan pedang, maka
pedang itu akan menjadi sangat bermanfaat bagi penggunanya. Sebaliknya, jika
pedang itu berada di tangan yang salah, bisa-bisa ia melukai tangan pemilik
pedang itu sendiri.
Orang yang
menganggur adalah orang yang sangat boros, karena ia telah membuang-buang
waktunya. Ketika seseorang mempunyai kesehatan dan kemampuan, tapi ia lebih
memilih untuk tidak melakukan apapun dan terlena dengan lamunan dan impian
tanpa usaha untuk mewujudkannya, maka ia adalah orang yang sangat merugi.
Nampaknya, perlu
juga disebutkan di sini tentang sebuah nasehat: “Manfaatkanlah lima
perkara sebelum datang lima
perkara yang lainnya. Yaitu: Masa mudamu sebelum datang waktu tuamu, masa
sehatmu sebelum datang masa sakitmu, waktu luangmu sebelum datang waktu
sempitmu, waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu, hidupmu sebelum datang
matimu.”
Sungguh, waktu
lebih berharga dari uang dan emas, karena uang yang habis bisa dicari lagi,
namun waktu yang telah pergi tak akan bisa kembali lagi. Maka, sebagai manusia
yang beriman, haruslah pandai-pandai menggunakan waktu, karena ini adalah bukti
kesyukuran kita pada Allah yang telah memberikan waktu pada kita.
Orang yang sukses
adalah mereka yang pandai memanfaatkan waktu, ia selalu memiliki kesibukan
untuk dilakukan, ia memiliki jadwal kerja dan kedisiplinan untuk meningkatkan
diri. Ia juga tahu prioritas, dengan waktu yang ada, dia bisa memilah-milih,
mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan mana yang bisa dikerjakan nanti.
Ia sangat sadar untuk tidak mengakhirkan pekerjaan selama ia masih mampu
melakukannya.
Orang yang gagal
dalam hidupnya adalah ia yang selalu menumpuk pekerjaannya, ia selalu berpikir:
mana yang enak, bukan mana yang baik. Orang jenis ini,seringkali
bersenang-senang dahulu, bersakit-sakit kemudian. Ia tidak memanfaatkan yang lima sebelum datang yang lima. Maka, hendaklah kita selalu
berhati-hati dengan waktu, jangan sampai kita menyesal di hari kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar