Selasa, 18 September 2012

E-JOURNAL DI ERA GLOBALISASI




EFEKTIFITAS PEMANFAATAN E-JOURNAL
DI ERA GLOBALISASI

  1. Pendahuluan
Era globalisasi ditandai dengan maju pesatnya teknologi informasi dan akses destinasi telah menjadikan bumi seperti desa.[1] Din Syamsuddin, salah satu intelektual muslim pun sangat setuju dengan pendapat ini, mengungkapkan bahwa kata kunci masa kini adalah globalisasi, komunikasi, transportasi. Semuanya menjadi sangat mudah. Bahkan ada anggapan: Dunia yang mengerucut, dunia telah berubah, persaingan antar bangsa di dunia semakin ketat, yang tidak kreatif agan tergilas.
Maka, sekarang ini manusia dituntut untuk selalu kreatif dalam segala hal, termasuk di dalamnya adalah masalah teknologi informasi. Dalam hal ini, informasi dapat didapatkan dengan sangat mudah, berita mengenai suatu kejadian dari kutub utara dapat diketahui oleh mereka yang tinggal di daerah gurun tepat saat kejadian berlangsung.
Salah satu fasilitas yang ada dalam teknologi informasi adalah adanya e-journal yang saat ini telah dikembangkan oleh perpustakaan di berbagai universitas di Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas telah berlangganan e-journal dari tiga vendor, yaitu ProQuest, EBSCO, dan Gale Cengage, maka perlu suatu upaya dalam memanfaatkannya secara optimal sehingga jumlah akses oleh seluruh sivitas akademika dari berbagai universitas terus meningkat.                                    

    1. Latar belakang Masalah     
Sarana pendidikan sangat maju, diantaranya adalah dengan adanya e-journal, sayangnya fasilitas yang sangat bermanfaat ini belum dikenal secara luas oleh masyarakat, terutama para akademisi. Maka, diperlukan lebih banyak sosialisasi agar e-journal bisa dimanfaatkan secara optimal.
Hal ini sesuai dengan ungkapan Direktur Center of Information Scientific Resource and Library (Cisral) atau Pusat Sumber Data Informasi Ilmiah dan Perpustakaan Unpad, Prof. Dr. Ir. Nurpilihan Bafdal, M.Sc. dalam acara “Sosialisasi dan Pemanfaatan E-Journal International” di ruang multimedia Cisral Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 46 Bandung, Selasa (4/5).[2]            
Salah satu vendor yang telah bekerja sama dengan Depdiknas, ProQuest[3] telah menyediakan 160 disiplin ilmu dan lebih dari 1 juta disertasi berbentuk PDF. Bahkan, pada akhir tahun 2010 ProQuest juga akan menambah koleksi  dalam database e-journal berupa e-journal dalam bidang entrepreneurship. ProQuest akan segera meluncurkan produk mereka dengan tools-tools yang dapat membantu pengguna dalam memulai usaha.[4]
Salah satu kesulitan dalam penulisan artikel jurnal internasional adalah terbatasnya akses terhadap jurnal-jurnal hasil penelitian baik nasional maupun internasional. Terbatasnya akses ini dapat disebabkan oleh ketidaktahuan akan fasilitas e-journal yang telah dilanggan UI dan DIKTI yang dapat diundul full papernya atau fasilitas database hasil riset di Indonesia.
Kesulitan kedua adalah pada kurangnya keterampilan dalam proses pencarian dari database e-journal yang ada. Peneliti dan mahasiswa S2/S3 UI bisa jadi kurang banyak mengetahui fasilitas yang dimiliki oleh mesin pencari yang ada dalam database e-journal, ataupun tidak memiliki keterampilan untuk memfokuskan pencarian sesuai yang dibutuhkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pelatihan khusus terkait dengan fasilitas e-journal ini bagi peneliti dan mahasiswa S2/S3 UI.[5]
Maka penulis berinisiatif untuk menulis makalah berjudul: Efektifitas Pemanfaatan E-journal di Era Globalisasi. Tujuannya tidak lain adalah agar pembaca bisa lebih memahami tentang e-jornal untuk kemudian memanfaatkannya seoptimal mungkin, kemudian mengajarkan pada orang-orang di sekitarnya agar pemakaian e-journal bisa lebih efektif.
Maka, penulis membatasi masalah dalam makalah ini untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana cara memanfaatkan e-journal secara efektif di era globalisasi?

    1. Tujuan
Makalah ini memiliki tujuan secara teoritis dan aplikatif. Secara teori, penulis berharap makalah ini dapat menambah khazanah keilmuan mengenai teknologi informasi, khusunya e-jounal sesuai dengan judul besar yang dibahas di sini. Selain itu, penulis berharap semoga bisa bermanfaat untuk mereka yang tertarik dengan teknologi informasi sebagai rujukan.
Sedangkan tujuan aplikatifnya, penulis berharap tulisan ini dapat menjadi salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan untuk upaya optimalisasi pemanfaatan e-journal dan menyadarkan para pembelajar akan manfaat e-journal, kemudian muncul keinginan untuk memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhannya.

    1. Landasan teori
Penulis memakai beberapa landasan teori untuk menjadi dasar pemikirannya, pertama adalah ungkapan Prof. Dr. Ir. Nurpilihan Bafdal, M.Sc, Direktur Center of Information Scientific Resource and Library (Cisral) atau Pusat Sumber Data Informasi Ilmiah dan Perpustakaan Unpad.
“Berbagai ilmu pengetahuan dapat kita ketahui dari jurnal-jurnal internasional. Tentunya tambahan pengetahuan dan berbagai referensi yang tersedia dalam e-journal akan sangat dibutuhkan oleh sivitas akademika di perguruan tinggi. Oleh karena itu sangat disayangkan kalau pemanfaatan e-journal tidak dilakukan secara optimal”
Teori kedua diambil dari Kepala Perpustakaan UGM, Drs. Ida Fajar Priyanto, M.A, “Minat kalangan civitas akademika ini ditunjukkan mahasiswa-mahasiswa S-3 dan S-2. Mereka justru meminta pelatihan akses terhadap e-journal dan e-books," Oleh karena itu, Perpustakaan UGM pada tahun 2010 memang gencar melakukan sosialisasi pemanfaatan database e-journal dan e-books. Program ini pun mendapat dukungan sivitas akademika UGM yang sangat tinggi.
Pendapatnya diamini oleh Noor Ashikin Abbas, Managing Director for Corporate and Medical Database Ebscohost di Singapura, mengatakan tingkat penggunaan e-journal di UGM telah sejajar dengan perguruan tinggi maju di kawasan Asia lainnya. Oleh karena itu, lembaga ini memberikan apresiasi tinggi kepada Perpustakaan UGM beberapa waktu yang lalu. "Perpustakaan UGM telah mampu membawa masyarakat informasi menuju era dunia digital," ujar Noor Ashikin di kampus UGM, Selasa (18/1).[6]
Melihat keberhasilan UGM ini, diharapkan dapat memicu universitas lain untuk mengambil langkah yang sama. Tidak hanya di kalangan universitas, namun di seluruh lapisan masyarakat.
Dari beberapa teori di atas, penulis melakukan penelitian untuk mencari cara yang paling tepat untuk memanfaatkan e-journal secara efektif.

  1. Pembahasan[7]
    1. Pengenalan tentang e-journal
E-Journal adalah publikasi dalam format elektronik dan mempunyai ISSN (International Standard Serial Number).  jurnal elektronik juga diartikan sebagai penyampaian informasi dan komunikasi atau jurnal secara online. e-Journal menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai suatu jurnal konvensional (terbitan dan kajian secara mendalam) sehingga dapat menjawab tantangan globalisasi. e-journal tidak berarti menggantikan model jurnal konvensional, tetapi memperkuat jurnal tersebut melalui pengelolaan penulis, karya tulis dan tanggapan atas karya tersebut, bahkan sampai pada tingkat mendiskusikan secara tak terbatas.
Karakteristik e-Journal adalah pertama, memanfaatkan teknologi elektronik dimana antara penerbit, penulis dan pembaca dapat saling berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler. Kedua, memanfaatkan keunggulan TIK (komputer dan jaringan komputer). Ketiga, data karya tulis disimpan secara mandiri sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja bila penerbit, penulis dan pembaca memerlukannya.

Isi e-journal biasanya berupa:
a)      Artikel ilmiah (hasil penelitian atau bukan penelitian)
b)      Review buku/karya ilmiah
c)      Proseding conference
Sedangkan format dokumen e-journal biasanya berupa: HTML dan PDF.
Proses penerbitan e-journal meliputi beberapa hal, diantaranya sebagaio berikut: Pengumuman, Permintaan naskah, Pengiriman naskah dari penulis, Review, Pemberitahuan hasil review, Pengiriman perbaikan naskah, Pengeditan dan layout, Pencetakan, Distribusi.

    1. Kelebihan dan kelemahan e-journal[8]
Ada keuntungan yang bisa dirasakan oleh pihak pengelola dan penulis. Keuntungan bagi pengelola diantaranya: Proses penerbitan cepat, biaya penerbitan dan pengelolaan murah, distribusi cepat dan murah.
Sedangkan keuntungan bagi penulis yaitu: Penantian keputusan penerimaan tulisan cepat, diseminasi tulisan cepat, lebih banyak orang yang membaca tulisan.
Keuntungan lain adalah Kompresi Data, ini adalah kelebihan terbesar dari bentuk digital. Dengan asumsi sebuah keping CD yang kapasitasnya 700 MB dapat memuat buku dengan ketebalan lebih dari 4 ribu halaman. Jika dalam sebuah server jurnal online mempunyai kapasitas HardDisk sebesar 40 GB maka server jurnal tersebut dapat memuat setara 228 ribu halaman buku dalam format pdf atau sama dengan 345 jilid kamus bahasa Inggris-Indonesia, tiap jilid setebal 660 halaman, total berat 345 kg, yang jika disusun berjajar membutuhkan ruang sepanjang 15m.
Kelebihan lain adalah lebih ringan. Data yang telah dikompresi akan jauh lebih ringan dan akan lebih mudah membawa sekeping CD daripada membawa 6 kamus bahasa Inggris-Indonesia yang mempunyai berat 6 kg.
Namun, e-journal juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya: Keamanan Data, masalah utama pemakai internet adalah kemanan data. Serangan virus, spamming mail merupakan ancaman pertama begitu kita online di internet. Virus dapat menghapus data di harddisk, merusak file dan mencuri informasi pribadi. Kemudian hak cipta. Karya ilmiah yang dibuat online seringkali dijiplak oleh pihak lain tanpa seijin pemiliknya. Kalimat-kalimat pada suatu artikel dikutip tanpa menyebutkan referensi asalnya. Ada juga pihak tak bertanggung jawab yang memakai material di internet, tapi menghapus nama pengarangnya, atau sumber asli artikel tersebut.

    1. Syarat untuk membangun e-journal[9]
Ada beberapa komponen yang menjadi syarat untuk membangun e-journal, di antaranya adalah sebagai berikut:

a)      Sumber daya manusia

Dalam hal ini sumber daya manusia dapat dibagi menjadi 1) Pengguna, yaitu orang-orang yang menggunakan TIK atau produk informasi. 2) Pengembang, yaitu orang-orang yang mengembangkan dan/atau meng-operasikan TIK tersebut .Ketersediaan sumber daya manusia ini sangat penting karena mendukung keberlangsungan e-Journal yang akan dibangun..
b)      Perangkat keras
Kebutuhan perangkat keras sebenarnya tergantung dari keseriusan lembaga atau institusi dalam membangun e-Journal tersebut. Jika memang memiliki keseriusan maka diperlukan biaya yang cukup mahal. Namun idealnya memang setiap Perguruan Tinggi memiliki Server sendiri dan komputer workstation yang terintegrasi dengan jaringan lokal (LAN). Server digunakan sebagai komputer pusat penampungan dan pengelola data, sedang komputer workstation digunakan sebagai komputer akses data.
c)      Perangkat lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membangun e-Journal dapat diperoleh secara gratis di internet. Saat ini telah tersedia ratusan software gratis yang berfungsi sebagai Sistem Manajemen Konten (Content Management System). Karena tersedia cukup banyak maka tinggal memilih dan men-download salah satu software tersebut yang sesuai dengan karakteristik lembaga yang membutuhkan.
Berikut contoh-contoh software gratis (opensource) yang selain gratis dapat dirubah sesuai dengan sistem kita secara bebas: Moodle opensource pengelola e-learning, Claroline opensource pengelola e-learning, Mamboo opensource content management system, Joomla opensource content management system, WordPress opensource blog (jurnal harian), Xoops opensource content management system, PHPNuke opensource content management system
d)     Perangkat Pendukung
Perangkat pendukung disini adalah perangkat yang dibutuhkan agar e-Journal yang dibangun dapat diakses secara luas yaitu, Domain Name dan Hosting.

    1. Cara merancang e-journal[10]
Berikut ini adalah beberapa hal yang berkenaan dengan cara merancang e-journal, yaitu: Nama e-journal, Cakupan/lingkup/bidang ilmu, Personalia pengelola, Struktur dan isi (layout, jenis isi, format dokumen, volume/issue, multimedia), Kebijakan peer-review.
Sedangkan aspek teknis di antaranya: Nama domain, Web-hosting, Perangkat lunak (ePublishing systems) à OJS (Open Journal System), Backup data.
Kemudian proses dokumentasi yang meliputi: Petunjuk penulisan, Petunjuk bagi reviewer, Pengiriman naskah, Alur pemrosesan naskah.
Untuk masalah diseminasi, ada beberapa hal, yaitu:  Pengurusan ISSN, Sosialisasi (milist, pengumuman, organisasi profesi, blog), Mengirim ke Google, Yahoo, dll, Search Engine Optimation, Directory of Open Access Journals.
Untuk yang berminat merancang e-journal, diperlukan juga penguasaan terhadap OJS di LOCALHOST, diantaranya: Instalasi WAMP, Instalasi OJS, Kustomisasi OJS, Pengelolaan Website, Pengelolaan e-Journal.
Kemudian dilanjutkan dengan cara instalasi WAMP, caranya: Download dari http://www.wampserver.com/, Jalankan, Instalasi WAMP, Instalasi OJS, Download dari http://pkp.sfu.ca/ojs, Ekstrak file tersebut ke C:/wamp/www, Akses http://localhost kemudian klik ojs, Kustomisasi OJS.
           
  1. Aplikasi pemanfaatan e-journal
Untuk masalah aplikasi pemanfaatan e-journal ini, penulis meminjam ide dari orang-orang yang ahli dalam bidang e-jounal, mereka adalah Keith Furniss, Strategic Marketing Manager, dan Matt McCoy Information Management and Research Consultant.[11]
Keith Funnis memandang bahwa pendidikan dan penelitian harus di dukung, dan adanya e-journal ini diharapkan akan bisa menjadi referensi untuk pembelajaran dan penelitian. Hal ini sesuai dengan ungkapannya. “Kami juga mendukung educational learning dan research, dimana tren saat ini adalah tren penelitian. Tentunya dibutuhkan banyak referensi untuk mendukung penelitian yang dapat dengan mudah didapatkan ketika kita memanfaatkan e-journal,
Masih menurut Furniss koleksi di perpustakaan semakin berkembang seiring perkembangan teknologi. Pemakai atau user tidak hanya melirik buku untuk memenuhi kebutuhan informasinya, tetapi berubah pada pemenuhan informasi yang lebih praktis, cepat akses dan ‘current’.
            Oleh karena itu berpendapat bahwa perlu adanya strategi marketing yang harus dilakukan sebuah perpustakaan dalam memasarkan setiap produk literature yang ada didalamnya. “Bahwa ada beberapa cara dalam mempercepat sosialisasi pemanfaatan e-journal, misalnya sponsor event di perpustakaan, melakukan training atau pelatihan, sampai melakukan case study. Strategi ini perlu dilakukan agar lebih banyak lagi mahasiswa, dosen dan setiap civitas dalam perguruan tinggi agar mengetahui adanya fasilitas e-journal dan terus memanfaatkannya untuk kepentingan pendidikan”.
Matt McCoy menekankan bahwa keuntungan yang didapatkan dalam pemanfaatan e-journal adalah sharing of knowledge of skills and technique, intellectual research visibility, and the transfer of knowledge or skills.
Selain itu, kelebihan jurnal elektronik dibanding jurnal cetak adalah efisien dan efektif dalam pengaksesan jurnal terutama pada perguruan tinggi yang di berbagai tempat atau daerah. 

  1. Kesimpulan dan Saran
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, maka publikasi atau penyebaran informasi yang semula melalui kertas (cetak/hard-copy) kini mulai berganti menjadi bentuk elektronik (soft-copy). Perubahan teknologi ini membuka peluang besar bagi penyebaran informasi ilmiah tersebut, terutama jika dapat diakses secara online dan dibangun pusat informasinya. Pusat informasi yang dibangun selain berfungsi menampilkan juga dapat menampung kiriman karya ilmiah secara online dari user/pengguna dengan syarat dan kondisi yang dapat diatur secara fleksibel. Kemampuan dan kemudahan teknologi tersebut memberi peluang yang sangat luas bagi terbangunnya pusat publikasi karya ilmiah berbasis TIK atau akan kita sebut sebagai e-journal. Dan demikian, akan memberi peluang bagi peningkatan mutu sumber daya manusia dengan memberi kemudahan dalam memperoleh ilmu pengetahuan tersebut.
Penulis menyarankan seharusnya e-jounal dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar terwujudlah perguruan tinggi yang maju, selain itu, membangun e-Journal sangat mudah dan murah jika dibandingkan dengan manfaat dan kemudahan apa yang nantinya diperoleh. Dengan membangun e-Journal, ilmu dapat dengan mudah dan cepat berkembang luas kepada masyarakat sehingga dapat mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society) dan meningkatkan mutu SDM Indonesia.
“Knowledge is power, share it and it will multiply..”
Referensi

Abdul Ghani, Muhammad. 2005. “The Sprirituality in Bussiness”. (Jakarta: Pena Pundi     Aksara)
Antonius, Kemas yunus. 2003. “Pengantar Content Management System (CMS)”.             www.ilmukomputer.com.
Lien, Diao Ai. 2003.” Transformasi Dunia Perpustakaan
Negroponte, Nicholas. 1996. “Being Digital, Random House”.
Nugroho, Anto Satriyo. 2004. “Informasi Online dalam dunia riset dan Pendidikan”.
Suyanto, Asep Herman. 2005. “Mengenal E-Learning”. www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Steve Lawrence. 2001. “Online or Invisible”. Nature, Vol.411, No.6837, pp.5221, versi
Rusfidra. 2001. “Peranan Pendidikan Tinggi Jarak Jauh untuk Mewujudkan Knowledge   Based Society”.

Website dan Blog

http://www.undiknas.ac.id/berita/lembaga/72-sosialisasi-dan-pelatihan-e-journal.html

http://www.unpad.ac.id/archives/24359 Sosialisasi Pemanfaatan E-Journal Internasional
http://lib.ipdn.ac.id/berita-terkini/sosialisasipemanfaatanejournaldicilandak
http://blog.uny.ac.id/hermansurjono




[1] Hal ini diungkapkan oleh Muhammad Abdul Ghani, The Sprirituality in Bussiness, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2005) di dalam pengantar bukunya.
[2] http://www.unpad.ac.id/archives/24359, Sosialisasi Pemanfaatan E-Journal Internasional Datangkan ProQuest. Laporan Lydia Okva Anjelia
[3] ProQuest adalah sebuah vendor database online, dimana perpustakaan di berbagai universitas di Indonesia berlangganan database online yang dapat diakses di jaringan kampus guna mengakses jurnal-jurnal internasional, seperti thesis dan disertasi.       

[4] Hall ini diungkapkan oleh Keith Furniss, Strategic Marketing Manager sebagai perwakilan ProQuest’s International dalam acara “Sosialisasi dan Pemanfaatan E-Journal International”.
[7] Dalam pembahasan ini, Penulis menyadur dari tulisan Herman Dwi Surjono, Ph.D. di alamat http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org


[8] Suyanto, Asep Herman. 2005. “Mengenal E-Learning”. www.asep-hs.web.ugm.ac.id

[9] Nugroho, Anto Satriyo. 2004. “Informasi Online dalam dunia riset dan Pendidikan”.

[10] http://blog.uny.ac.id/hermansurjono

[11] Keduanya adalah perwakilan ProQuest’s International.

1 komentar:

Habibi mengatakan...

Nice blog.

Visit ittelkom-sby.ac.id