Kamis, 14 November 2013

HATI-HATI DENGAN SANG WAKTU



HATI-HATI DENGAN SANG WAKTU


            Setiap manusia yang menatap di planet bumi memiliki jatah waktu yang sama, semuanya mendapat jatah 24 jam sehari, tidak lebih dan tidak kurang. Tapi, yang membedakan adalah bagaimana mereka menggunakan waktu itu, sebagian manusia pandai mengatur waktunya sehingga setiap detik memiliki makna, namun sebagian yang lain sering lalai dengan waktu mereka.
            Allah Yang Maha Adil telah mengingatkan hamba-Nya untuk berhati-hati dalam menggunakan waktu mereka. Manusia sering merugi dalam hari-harinya, kecuali mereka yang beriman, mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya bersabar. (Al-‘Asr (103): 2-3)
            Sungguh beruntung orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin. Karena itu tandanya ia bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Tidak berlebihan jika ada kata bijak yang menyebutkan bahwa waktu ibarat pedang dan pedang ini sangat tergantung pada pemakainya, jika pemakainya adalah ahli dalam menggunakan pedang, maka pedang itu akan menjadi sangat bermanfaat bagi penggunanya. Sebaliknya, jika pedang itu berada di tangan yang salah, bisa-bisa ia melukai tangan pemilik pedang itu sendiri.
            Orang yang menganggur adalah orang yang sangat boros, karena ia telah membuang-buang waktunya. Ketika seseorang mempunyai kesehatan dan kemampuan, tapi ia lebih memilih untuk tidak melakukan apapun dan terlena dengan lamunan dan impian tanpa usaha untuk mewujudkannya, maka ia adalah orang yang sangat merugi.
            Nampaknya, perlu juga disebutkan di sini tentang sebuah nasehat: “Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara yang lainnya. Yaitu: Masa mudamu sebelum datang waktu tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sempitmu, waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu, hidupmu sebelum datang matimu.”
            Sungguh, waktu lebih berharga dari uang dan emas, karena uang yang habis bisa dicari lagi, namun waktu yang telah pergi tak akan bisa kembali lagi. Maka, sebagai manusia yang beriman, haruslah pandai-pandai menggunakan waktu, karena ini adalah bukti kesyukuran kita pada Allah yang telah memberikan waktu pada kita.
            Orang yang sukses adalah mereka yang pandai memanfaatkan waktu, ia selalu memiliki kesibukan untuk dilakukan, ia memiliki jadwal kerja dan kedisiplinan untuk meningkatkan diri. Ia juga tahu prioritas, dengan waktu yang ada, dia bisa memilah-milih, mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan mana yang bisa dikerjakan nanti. Ia sangat sadar untuk tidak mengakhirkan pekerjaan selama ia masih mampu melakukannya.
            Orang yang gagal dalam hidupnya adalah ia yang selalu menumpuk pekerjaannya, ia selalu berpikir: mana yang enak, bukan mana yang baik. Orang jenis ini,seringkali bersenang-senang dahulu, bersakit-sakit kemudian. Ia tidak memanfaatkan yang lima sebelum datang yang lima. Maka, hendaklah kita selalu berhati-hati dengan waktu, jangan sampai kita menyesal di hari kemudian.


Tidak ada komentar: