KUNCI
PELARIS
Setiap kejadian di atas muka bumi
selalu diputuskan dengan rahmat-Nya,s erta qudrat dan iradat-Nya. Seluruh
ciptaan tak ada yang lupu dari pengawasan-Nya, termasuk aktivitas manusia.
Allah jua yang telah menuliskannya dalam lauh mahfudz-Nya (QS Al-Hadid (57):
22).
Meski semua telah tertulis di zaman
azali, manusia tetap diperintahkan untuk berikhtiar menjemput kebaikan. Tak ada
satu kebaikan pun yang diraih dengan berpangku tangan. Semua itu meniscahyakan
adanya sebuah gerak, usaha dan aakselerasi.
Diam hanya membuat seseorang
berkubang dalam penderitaan dan kegagalan. Jika kita adalah seorang pedagang
atau pebisnis, mutlak untuk melakukan sesuatu. Sebaik-sebaik ikhtiar manusia
adalah merujuk pada syaruat-Nya, sebagai Zat yang mengatur kehidupan. Ikhtiar
berikut boleh disebut sebagai kunci pelaris bagi usaha perniagaan kita.
Pertama, bertobat dan beristighfar.
“Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobatlah kepada-Nya.
Niscaya Dia akan memebri kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah
ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang untuk
berbuat baik.” (QS HUd (11): 3). Baca juga ayat 10-12.
Seseorang yang telah bertobat dan
terus-menerus beristighfar berada dalam pengampunan Zat Yang Maha Menggerakkan.
Dan itu artinya, doa dan harapannya bisa segera dikabulkan.
Kedua, sungguh-sungguh bertakwa.
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar
baginya. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tak terduga.” (QS At-Thalaq
(65): 2-3). Di saat-saat sulit, gagal, poailit dan sepi pembeli, haqul yakin
akan ada saja jalan kemudahan jika selalu bertakwa kepada-Nya. Dengan bertakwa,
pintu kemudahan akan terbuka. Ia adalah bekal terbaik dalam menjalani hidup (QS
Al-Baqarah (2): 197), serta pengait untuk memintai setiap urusan.
Ketiga, tawakkal, “Barang siapa
bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya),” (QS
At-Thalaq (65):3). Setelah berusaha dengan kerja keras dan ikhtiar, serahkan
sepenuhnya kepada Allah. Seseorang tetap harus melibatkan dan memasrahkan
usahanya itu kepada Zat yang Maha Menentukan.
Keempat, silaturrahim dan sedekah.
“Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa saja di antara
hamba-hamba-Nya yang dikehendaki. Dan, apa saja yang kamu infakkan, Allah akan
menggantinya. Dialah Pemberi rezeki yang terbaik.” (QS Saba’
(34): 39).
Menjalin tali silaturahim lebih dari
sekedar saling mengunjungi. Ia sangat efektif untuk menjaring relasi dan
perkongsian yang positif. Apalagi, jika saling memberi kail sedekah, bisa
dipastikan semakin terbukalah pintu-pintu kemudahan.
Kelima, beribadah sepenuh hati hanya
mencari ridha Allah SWT. Di antaranyaadalah mengerjakan yang wajib dan
menghidupkan yang sunah. ‘Barang siapa yang beribadah kepada-Ku dengan sepenuh
hati, aku perintahkan dunia untuk melayaninya.” (Hadis Qudsi). Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar