Kamis, 14 November 2013

KUNCI PELARIS



KUNCI PELARIS

            Setiap kejadian di atas muka bumi selalu diputuskan dengan rahmat-Nya,s erta qudrat dan iradat-Nya. Seluruh ciptaan tak ada yang lupu dari pengawasan-Nya, termasuk aktivitas manusia. Allah jua yang telah menuliskannya dalam lauh mahfudz-Nya (QS Al-Hadid (57): 22).
            Meski semua telah tertulis di zaman azali, manusia tetap diperintahkan untuk berikhtiar menjemput kebaikan. Tak ada satu kebaikan pun yang diraih dengan berpangku tangan. Semua itu meniscahyakan adanya sebuah gerak, usaha dan aakselerasi.
            Diam hanya membuat seseorang berkubang dalam penderitaan dan kegagalan. Jika kita adalah seorang pedagang atau pebisnis, mutlak untuk melakukan sesuatu. Sebaik-sebaik ikhtiar manusia adalah merujuk pada syaruat-Nya, sebagai Zat yang mengatur kehidupan. Ikhtiar berikut boleh disebut sebagai kunci pelaris bagi usaha perniagaan kita.
            Pertama, bertobat dan beristighfar. “Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobatlah kepada-Nya. Niscaya Dia akan memebri kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang untuk berbuat baik.” (QS HUd (11): 3). Baca juga ayat 10-12.
            Seseorang yang telah bertobat dan terus-menerus beristighfar berada dalam pengampunan Zat Yang Maha Menggerakkan. Dan itu artinya, doa dan harapannya bisa segera dikabulkan.
            Kedua, sungguh-sungguh bertakwa. “Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tak terduga.” (QS At-Thalaq (65): 2-3). Di saat-saat sulit, gagal, poailit dan sepi pembeli, haqul yakin akan ada saja jalan kemudahan jika selalu bertakwa kepada-Nya. Dengan bertakwa, pintu kemudahan akan terbuka. Ia adalah bekal terbaik dalam menjalani hidup (QS Al-Baqarah (2): 197), serta pengait untuk memintai setiap urusan.
            Ketiga, tawakkal, “Barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya),” (QS At-Thalaq (65):3). Setelah berusaha dengan kerja keras dan ikhtiar, serahkan sepenuhnya kepada Allah. Seseorang tetap harus melibatkan dan memasrahkan usahanya itu kepada Zat yang Maha Menentukan.
            Keempat, silaturrahim dan sedekah. “Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang dikehendaki. Dan, apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya. Dialah Pemberi rezeki yang terbaik.” (QS Saba’ (34): 39).
            Menjalin tali silaturahim lebih dari sekedar saling mengunjungi. Ia sangat efektif untuk menjaring relasi dan perkongsian yang positif. Apalagi, jika saling memberi kail sedekah, bisa dipastikan semakin terbukalah pintu-pintu kemudahan.
            Kelima, beribadah sepenuh hati hanya mencari ridha Allah SWT. Di antaranyaadalah mengerjakan yang wajib dan menghidupkan yang sunah. ‘Barang siapa yang beribadah kepada-Ku dengan sepenuh hati, aku perintahkan dunia untuk melayaninya.” (Hadis Qudsi). Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar: