Kamis, 14 November 2013

AMANAT, JANGAN SALAH ALAMAT



AMANAT, JANGAN SALAH ALAMAT

Maraknya berita mengenai reshuffle atau perombakan kabinet belakangan ini patut untuk dijadikan bahan renungan kita bersama. Berbagai macam pertanyaan mulai bermunculan: Ada apa dengan pemerintahan Indonesia? Mengapa banyak yang tidak puas pada kinerja mereka? Atas dasar apa mereka dulu bisa terpilih? Dan berbagai pertanyaan lainnya.
Ada indikasi bahwa mereka yang harus mengalami perombakan kabinet atau pelepasan jabatan adalah pemberian amanat yang salah sasaran. Padahal, Allah SWT telah meletakan dasar-dasar pemerintahan yang diantaranya adalah perintah untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila pemerintah menetapkan sebuah hukum, hendaknya diputuskan secara adil (QS An-Nisa’ (4): 58).
            Mereka yang duduk di pemerintahan, sejatinya adalah orang-orang yang dipercaya rakyat untuk memimpin. Itu sama artinya dengan masyarakat menitipkan tanggung jawab atau amanat pada mereka. Tapi sayang, sebagian dari mereka belum menyadari beratnya amanat yang mereka tanggung, sehingga hasil kerja mereka seringkali mengecewakan.
            Terlebih lagi, mereka yang menggunakan amanat sebagai aji mumpung, mumpung masih menjabat, ramai-ramai pelesir dengan uang rakyat, padahal pada saat yang sama, masih banyak masalah-masalah yang membutuhkan dana dari pemerintah. Alangkah baiknya jika para pejabat ini mau sedikit peduli pada keadaan rakyat seperti pada masa-masa pemilu, karena ada yang unik dengan pemerintahan Indonesia, ketika mereka belum dipilih, mereka berlomba untuk menjadi orang yang paling dermawan, namun ketika amanat sudah ada di pundak, mereka seperti lupa kacang akan kulitnya.
            Seharusnya, amanat diberikan untuk mereka yang tidak pernah memintanya, tapi sekarang mencari orang yang jenisnya seperti ini sangat langka. Karena, sekarang amanat sudah menjadi barang rebutan, mungkin memang pantas diperebutkan karena sangat menjanjikan untuk masa depan. Nampaknya perlu diadakan sayembara: Siapa di antara kalian yang mau memimpin Indonesia tanpa dibayar dan hanya bermodalkan keikhlasan dan niat untuk berjuang? Jika ada yang mengajukan dirinya, sungguh dia adalah orang yang paling pantas untuk memimpin Indonesia.
            Amanat, kelak akan dimintai pertanggungjawabannya, Allah SWT telah mengingatkan hamba-Nya: “Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dalam keimanan, dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (At-Tur (52): 21)
            Dalam ayat lainnya juga disebutkan: “Dan tinggalkanlah dosa yang tampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat) disebabkan apa yang telah mereka kerjakan (Al-An’am (6): 120)
            Amanat adalah titipan dari Allah SWT, maka kewajiban bagi siapapun yang mendapatkan titipan haruslah menjaga apa yang dititipkan itu. Sungguh, amanat kepemimpinan adalah amanat yang sangat berat, maka sebelum meminta amanat, hendaknya mengukur kemampuan terlebih dahulu, ini sangat penting agar tidak terjadi lagi amanat yang salah alamat.




Tidak ada komentar: