HATI-HATI
DENGAN SANG WAKTU
Setiap manusia yang menatap di
planet bumi memiliki jatah waktu yang sama, semuanya mendapat jatah 24 jam
sehari, tidak lebih dan tidak kurang. Tapi, yang membedakan adalah bagaimana
mereka menggunakan waktu itu, sebagian manusia pandai mengatur waktunya
sehingga setiap detik memiliki makna, namun sebagian yang lain sering lalai
dengan waktu mereka.
Allah Yang Maha Adil telah
mengingatkan hamba-Nya untuk berhati-hati dalam menggunakan waktu mereka.
Manusia sering merugi dalam hari-harinya, kecuali mereka yang beriman,
mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya menaati kebenaran dan
nasehat-menasehati supaya bersabar. (Al-‘Asr (103): 2-3)
Sungguh beruntung orang yang hari
ini lebih baik dari hari kemarin. Karena itu tandanya ia bisa memanfaatkan
waktu dengan sebaik-baiknya. Tidak berlebihan jika ada kata bijak yang
menyebutkan bahwa waktu ibarat pedang dan pedang ini sangat tergantung pada
pemakainya, jika pemakainya adalah ahli dalam menggunakan pedang, maka pedang
itu akan menjadi sangat bermanfaat bagi penggunanya. Sebaliknya, jika pedang
itu berada di tangan yang salah, bisa-bisa ia melukai tangan pemilik pedang itu
sendiri.
Orang yang menganggur adalah orang
yang sangat boros, karena ia telah membuang-buang waktunya. Ketika seseorang
mempunyai kesehatan dan kemampuan, tapi ia lebih memilih untuk tidak melakukan
apapun dan terlena dengan lamunan dan impian tanpa usaha untuk mewujudkannya,
maka ia adalah orang yang sangat merugi.
Nampaknya, perlu juga disebutkan di
sini tentang sebuah nasehat: “Manfaatkanlah lima
perkara sebelum datang lima
perkara yang lainnya. Yaitu: Masa mudamu sebelum datang waktu tuamu, masa
sehatmu sebelum datang masa sakitmu, waktu luangmu sebelum datang waktu
sempitmu, waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu, hidupmu sebelum datang
matimu.”
Sungguh, waktu lebih berharga dari
uang dan emas, karena uang yang habis bisa dicari lagi, namun waktu yang telah
pergi tak akan bisa kembali lagi. Maka, sebagai manusia yang beriman, haruslah
pandai-pandai menggunakan waktu, karena ini adalah bukti kesyukuran kita pada
Allah yang telah memberikan waktu pada kita.
Orang yang sukses adalah mereka yang
pandai memanfaatkan waktu, ia selalu memiliki kesibukan untuk dilakukan, ia
memiliki jadwal kerja dan kedisiplinan untuk meningkatkan diri. Ia juga tahu
prioritas, dengan waktu yang ada, dia bisa memilah-milih, mana yang harus
dikerjakan terlebih dahulu dan mana yang bisa dikerjakan nanti. Ia sangat sadar
untuk tidak mengakhirkan pekerjaan selama ia masih mampu melakukannya.
Orang yang gagal dalam hidupnya
adalah ia yang selalu menumpuk pekerjaannya, ia selalu berpikir: mana yang
enak, bukan mana yang baik. Orang jenis ini,seringkali bersenang-senang dahulu,
bersakit-sakit kemudian. Ia tidak memanfaatkan yang lima
sebelum datang yang lima.
Maka, hendaklah kita selalu berhati-hati dengan waktu, jangan sampai kita
menyesal di hari kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar