Fabiayyi Aalaa Irobbikumaa Tukadziban....?
Ya Allah.....
Tersungkur aku, bersujud syukur atas nikmat-Mu yang tiada dapat ku hitung.
Atas semua kebaikan dan kasih sayang-Mu padaku.
Betapa indahnya menyadari sebuah hikmah dan pelajaran kehidupan.
Ya Rabb......
Aku bersyukur, atas penundaan dari keinginan yang kuajukan.
Sekarang aku sadar, bahwa yang ku inginkan bukan yang terbaik untukku.
Tapi Engkau menggantinya dengan sesuatu yang benar-benar ku butuhkan.
Engkau menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.
Ya Allah,
Terima kasih atas syurga yang Engkau karuniakan padaku.
Ternyata untuk merasakan indahnya syurga, tak perlu menunggu ajal tiba.
Karena syurga dunia itu benar-benar ada.
Dan aku bersyukur karena memilikinya.
Syurga pertamaku.....
Rumah tempatku dibesarkan, dalam naungan kasih sayang orang tua yang luar biasa.
Terima kasih Allah, telah mengizinkanku untuk lahir dari orang tua yang selalu saling pengertian.
Yang mengajarkan padaku betapa pentingnya kesetiaan dan pengertian dalam menjalin sebuah hubungan.
Terima kasih, Engkau beri aku ayah yang selalu menghargai setiap kata dan ide yang ku ajukan, yang mengajarkan padaku untuk selalu percaya diri dimanapun aku berada, yang tak pernah bosan berdiskusi tentang kehidupan dan pelajaran serta pengalaman. Yang memberiku kebebasan untuk mengambil keputusan dan mengajariku untuk bertanggung jawab dan tidak menyesali setiap keputusan yang telah ku buat.
Terima kasih, Engkau izinkan aku untuk lahir dari rahim seorang ibu yang mengajarkanku pentingnya kedisiplinan dan ketangguhan seorang wanita, serta pengorbanan yang tak pernah mengenl kata letih. Ibu yang selalu mengajariku untuk tidak melakukan sesuatu sekedarnya, untuk selalu berbuat secara total dan maksimal dimanapun aku berada.
Terima kasih Ya Rabb, atas keluarga besar yang mengajariku banyak hal tentang lika-liku kehidupan.....
Gontor, syurga keduaku.....
Jannatu Daarussalam...... Syurga Kampung Nan Damai.
Tempatku menghabiskan masa remajaku yang penuh warna.
Menempa jiwa seni dan dunia kepenulisan yang Engkau anugerahkan padaku.
Terima kasih,
Atas lingkungan terbaik, yang suci lagi menyucikan.
Guru-guru besar yang ada di sekelilingku, yang mengajariku banyak hal, sejak aku nol tak tahu apa-apa, sampai aku tahu, bahwa aku hanyalah orang bodoh yang masih perlu banyak belajar.
Apapun yang ku lihat, apapun yang ku dengar, apa yang ku rasakan di dalamnya telah mendidikku dengan pembiasaan-pembiasaan yang akhirnya melahirkan karakter yang mengakar kuat.
Tidak perlu koar-koar membuat slogan pendidikan berkarakter. Karena miliunya sudah terbentuk demikian.
Benar-benar sebuah keberuntungan.
Berada di tengah-tengah manusia-manusia yang selalu bergerak menuju ke arah kebaikan.
Yang selalu saling mengingatkan dalam kebaikan.
Benar-benar lantunan ‘Tombo Ati’ ada di kampung ini.
- Baca Qur’an dan Maknanya. Mendalami Bahasa Al-Qur’an, sehingga akhirnya bisa memahami kandungan Al-Qur’an tanpa harus membuka terjemahannya, dan bisa mengamalkan isinya.
- Shalat Malam, saling membangunkan untuk shalat tengah malam. Mengingatkan pentingnya Tahajjud dan shalat sunnah lainnya.
- Berteman dengan orang sholeh, kampung nan damai tempat berkumpulnya orang-orang sholeh. Semua kegiatan dihitung sebagai bentuk ibadah, bukan melulu urusan dunia, tapi selalu dihubungkan dengan urusan akhirat. Jika di tempat lain sulit menemukan sebuah keikhlasan. Di sini, sulit menemukan orang yang tidak ikhlas. Jika masih bisa dihargai, berarti ia itu murah sekali.
- Berpuasa sunnah. Saling berlomba-lomba untuk mendekat pada Allah dengan berpuasa sunnah, karena Allah berkata, kalau puasa itu untuk-Nya dan Dia yang menentukan pahalanya.
- Berdzikir. Semua kegiatan dirangkai untuk selalu berdzikir pada-Nya, bagi mereka yang benar-benar sadar. Benar-benar kampung damai, yang selalu mendamaikan hati.
Al-Firdaus, syurga ketigaku.
Jannatul Firdausi Nuzula....
Tempat yang memberiku kesempatan, untuk menerapkan semua ilmu yang telah ku pelajari di Syurga Darussalam.
Yang menghargai dan mengapresiasi setiap potensi yang ku miliki.
Lingkungan yang selalu berusaha untuk berubah, berubah ke arah kebaikan.
Lingkungan yang dinamis dan tidak statis.
Memberi tempat untuk Agent of Changes di masa depan.....
Yang mendengarkan suara orang-orang baru dan tidak mendeskriminasi.
Lingkungan yang memaksaku untuk tumbuh dan mengembangkan diri.
Yang menyadarkanku: banyak yang belum ku lakukan dan masih banyak yang harus ku lakukan untuk kepentingan umat.
Menanti syurgaku selanjutnya.....
Tempat ke mana aku akan menuju.
Tempat yang telah ditetapkan Allah untukku, bersama orang yang telah ditakdirkan namanya di lauhil mahfudz untuk menjadi imam dalam derap ibadahku di dunia, sampai di akhirat.
Akan ku bangun syurga terindah untuknya dan untuk anak-anaknya. Insya Allah.
Amin.... Amin Ya Rabb.
Walhamdulillahi Robbil ‘Alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar